Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2022

Mendalami seni lukis kubisme

Gambar
Perkenalkan, Nama saya Gustian aldi. Disini saya ingin bercerita bagaimana saya tertarik dengan seni lukis kubisme dari seniman Pablo Picasso asal spanyol. Kubisme adalah aliran seni rupa yang memuat beberapa sudut pandang dari suatu objek atau figur dalam satu gambar yang sama, sehingga menghasilkan lukisan yang terfragmentasi dan terdeformasi. Artinya, sudut pandang objek dalam lukisan tidak akan mirip dengan kenyataan karena berbagai sudut pandang dapat dicampurkan dalam satu objek atau lebih Aliran kubisme juga biasanya memecah gambar melalui penyederhanaan objek hingga menyerupai bentuk geometris. Suatu lukisan potret dapat terdiri dari angle samping dan angle depan secara bersamaan sehingga menghasilkan kejanggalan yang artistik. Hal ini juga biasanya membuat karya kubisme tampak abstrak namun sebetulnya kita masih dapat mengamati beberapa figur dan objek yang jelas, hanya sudut pandang atau hanya beberapa bagiannya saja yang tidak utuh. Yang membuat saya tertarik pada lukisan Ku

Analisis Film At Eternity's Gate dengan menggunakan teori semiotika

Gambar
Pendahuluan At Eternity's Gate adalah film drama biografi tahun 2018 tentang masa-masa akhir pelukis Vincent van Gogh sebelum meninggal dunia. Film ini disutradarai Julian Schnabel dan ditulis oleh Schnabel, Louise Kugelberg, dan Jean-Claude Carrière. Film ini dibintangi Williem daffoe yang memerankan van Gogh, rupert Friend, Oscar Isaac, Mads Mikelssen, Mathieu Amalric, Emmanuelle Seigner, dan Niels Arestrup. Tentu saja, para pembuat film sudah pasti terpesona pada Van Gogh selama beberapa dekade, mulai film Lust for Life (1956) yang dibintangi oleh Kirk Douglas, hingga yang baru saja dibuat tahun lalu, Loving Vincent, sebuah animasi yang indah. Schnabel, yang dihormati baik sebagai pelukis dan sutradara film  The Diving Bell and the Butterfly , mengambil pendekatan impresionistik, dengan bebas menciptakan adegan dan meliukkan sejarah sesuai dengan kemauannya.  Kisah yang dia ceritakan, tentang tahun-tahun terakhir Van Gogh, tetap akrab di mata penonton. Didukung secara finansial